Komunikasi dan Pemilihan Umum 2014 : Persiapan, Pelaksanaan, dan Masa Depan
Tema Seminar Besar Nasional Komunikasi adalah “Komunikasi dan Pemilihan Umum 2014: Persiapan, Pelaksanaan, dan Masa Depan”. Inti dari seminar adalah masalah strategis komunikasi yang potensial dapat terjadi terkait dengan pemilu (baik yang kini telah dapat diamati, hal yang dapat terjadi dan perlu diawasi atau “didahului” dengan langkah pencegahan, maupun dampak positif untuk masa depan yang perlu menjadi perhatian).
SUBTEMA
1. Komunikasi & Pendapat Umum @2014 Membahas perkembangan teori pendapat umum dan pengaruhnya dalam proses demokrasi seperti Pemilu, termasuk teknik, metodologi yang dipergunakan, quick count, electability/popularity. Juga implikasi dan pengaruhnya terhadap pemilih yang sesungguhnya; etik dari penyelenggara survei, dan sebagainya. Sub-topik ini penting karena di Indonesia telah dianggap sebagai keharusan dan kebenaran, sehingga ada lembaga polling yang bertindak sebagai konsultan untuk memenangi Pemilu.
2. Komunikasi & Issue Krusial @2014. Salah satu faktor yang sangat menentukan dalam Pemilu di sebuah negara demokrasi seharusnya adalah sikap, pendirian atau komitmen seorang calon terhadap suatu issue. Sikap inilah yang dapat meyakinkan pemilih bahwa calon akan betul-betul memperjuangkan kepentingan rakyat jika menang Pemilu. Apalagi jika tidak ada acuan yang harus dilakukan, seperti GBHN atau Platform yang diputuskan bersama. Padahal banyak masalah berat yang sekarang muncul karena tidak ada komitmen dan pendirian calon, antara lain soal Korupsi (misal hukuman pencabutan hak politik, dsb.), pengaturan rokok, impor pangan, soal etnisitas dan keyakinan beragama, dsb.
3. Komunikasi & Kepemimpinan @2014 Bagaimana proses pembentukan kepemimpinan melalui komunikasi? Benarkah pencitraan kepada publik (seperti iklan, poster, dsb) dapat membentuk pemimpin yang pantas dipilih? Percayakah publik kepada pencitraan seperti itu dan tanpa rekam jejak prestasi yang sesungguhnya? Apa yang dapat dijadikan acuan bagi pemilih yang selama ini tidak mengenal calon, apa lagi Capres yang tinggal di pusat dan tidak pernah turun ke bawah? Apa peranan dari berbagai mekanisme yang dibuat untuk menjadikan seseorang “pemimpin” yang patut dipilih, seperti Konvensi, Rapat Kerja Nasional, dan sebagainya? Apa kriteria orang yang pantas jadi Presiden? Kampanye anti calon, sering menonjolkan kekurangan seseorang calon yang tidak disukai; apakah ini efektif?
4. Komunikasi Media & Pengaruh @2014 Akhir-akhir ini banyak pendapat bahwa yang menentukan keputusan memilih para pemilih adalah pengaruh media yang sangat besar. Dengan luasnya penggunaan teknologi baru (ponsel, tablet, laptop, dsb) muncul pula media baru dan media sosial (facebook, twitter). Media yang mana yang sebenarnya lebih berpengaruh? Khusus media massa: koran, TV, media daerah? Bagaimana pula etik komunikasi dan aturan Pemilu bagi calon yang menjadi pemilik media sehingga dapat memonopoli informasi? Studi dari berbagai daerah dan berbagai media selama ini dapat diajukan dan diperbandingkan dalam sesi ini.
Panitia juga mengundang untuk mengembangkan makalah tentang komunikasi di Indonesia yang tidak terbatas dengan subtema/subtopik diatas.